jutaan sampah dengan berbagai bentuk dan ukuran mulai dari yang kecil hingga yang berukuran besar di luar angkasa.
Semua satelit luar angkasa kini terancam oleh sampah antariksa yang bertebaran. NASA telah melihat ada jutaan sampah dengan berbagai bentuk dan ukuran mulai dari yang kecil hingga yang berukuran besar di luar angkasa.
Seperti yang diberitakan The Weather Network, dan dipublikasikan juga oleh Techno.Okezone, Selasa (29/12/2015), Ada sekitar 1,5 juta sampah antariksa mengorbit Bumi dengan kecepatan 27000 km/jam. Sampah ini dapat mengancam dan merusak sebuah pesawat dan satelit luar angkasa.
Sampah luar angkasa sebagian besar berasal dari kendaraan luar angkasa yang terdampar dari misi yang dilancarkan penduduk Bumi. Sejak peluncuran tahun 1957 hingga saat ini, puing-puing terus meningkat jumlahnya. Ini menjadi masalah utama bagi agensi antariksa seperti NASA dan perusahaan telekomunikasi.
Nicholas Johnson, kepala ilmuwan untuk puing-puing orbital NASA, mengatakan, "ancaman terhebat untuk misi ruang angkasa berasal dari puing-puing tak terlacak."
Menurut NASA, lebih dari 2000 puing sampah ditambahkan dalam kekacauan di dalam orbit Bumi pada 2009, saat itu sebuah satelit Rusia mati menabrak dan menghancurkan satelit AS.
Bahkan baru-baru ini sebuah Stasiun Luar Angkasa Internasional terpaksa melakukan perubahan orbit secara darurat untuk mencegah tabrakan dengan sebuah potongan puing.
Bagi anda yang ingin melihat langsung bagaimana perkembangan sampah antariksa sejak tahun 1950 hingga saat ini, silahkan lihat video ini.
Seperti yang diberitakan The Weather Network, dan dipublikasikan juga oleh Techno.Okezone, Selasa (29/12/2015), Ada sekitar 1,5 juta sampah antariksa mengorbit Bumi dengan kecepatan 27000 km/jam. Sampah ini dapat mengancam dan merusak sebuah pesawat dan satelit luar angkasa.
Sampah luar angkasa sebagian besar berasal dari kendaraan luar angkasa yang terdampar dari misi yang dilancarkan penduduk Bumi. Sejak peluncuran tahun 1957 hingga saat ini, puing-puing terus meningkat jumlahnya. Ini menjadi masalah utama bagi agensi antariksa seperti NASA dan perusahaan telekomunikasi.
Nicholas Johnson, kepala ilmuwan untuk puing-puing orbital NASA, mengatakan, "ancaman terhebat untuk misi ruang angkasa berasal dari puing-puing tak terlacak."
Menurut NASA, lebih dari 2000 puing sampah ditambahkan dalam kekacauan di dalam orbit Bumi pada 2009, saat itu sebuah satelit Rusia mati menabrak dan menghancurkan satelit AS.
Bahkan baru-baru ini sebuah Stasiun Luar Angkasa Internasional terpaksa melakukan perubahan orbit secara darurat untuk mencegah tabrakan dengan sebuah potongan puing.
Bagi anda yang ingin melihat langsung bagaimana perkembangan sampah antariksa sejak tahun 1950 hingga saat ini, silahkan lihat video ini.